Jenis obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga dikenal dengan istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), merupakan obat-obatan yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer, jenis obat ini mampu mengurangi atau menghilangkan rasa sakit tanpa mempengaruhi sistem susunan saraf pusat atau memberi efek pada penurunan tingkat kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini juga tidak memberikan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).
Efek samping dari obat-obatan jenis analgesik perifer: kerusakan lambung, kerusakan kulit, kerusakan hati, kerusakan darah & ginjal.
Beberapa jenis obat Analgesik Non-Narkotik:
Ibupropen
Ibupropen merupakan devirat asam propionat yang sering dipergunakan banyak negara. Obat ini memiliki sifat analgesik yang memiliki daya anti-inflamasi yang kurang kuat. Efek analgesiknya mirip dengan obat aspirin. Bagi ibu hamil & menyusui sangat tidak di anjurkan meminum obat ini.
Merupakan devirat para amino fenol. Di Indonesia penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telah menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesik, parasetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena dapat menimbulkan nefropati analgesik.
Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong. Dalam sediaannya sering dikombinasikan dengan cofein yang berfungsi meningkatkan efektinitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya.
Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat sangat kuat terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung.
0 komentar
Posting Komentar