Radang Sendi Menjadi Penyebab Nyeri Lutut Lansia

Radang Sendi Menjadi Penyebab Nyeri Lutut Lansia - Nyeri lutut telah menjadi salah satu keluhan yg tidak sedikit dialami oleh orang lanjut umur (lansia). Pada mereka yang dalam usia ini, penyebab utamanya merupakan osteoartritis atau dikenal dengan radang sendi.

Radang Sendi Menjadi Penyebab Nyeri Lutut Lansia

Osteortritis (OA), menurut penjelasan dr.Ade Sri Wahyuni, spesialis rehabilitas medik, yaitu terjadinya kerusakannya sendi kronis yang dialami tulang rawan. Rasa nyeri dapat muncul akibat dari gesekan antartulang karena dipicu oleh menipisnya tulang rawan.

"Sebenarnya radang sendi sanggup berjalan di seluruh sendi badan, tetapi 60 persennya berlangsung di daerah lutut," tuturnya dalam program edukasi bertopik Cara Cepat Atasi Nyeri Lutut, yg diadakan oleh Klinik Nyeri & Tulang Belakang Jakarta.
Radang Sendi Menjadi Penyebab Nyeri Lutut Lansia
Radang Sendi Menjadi Penyebab Nyeri Lutut Lansia
Sebenarnya penyakit ini rentan dialami orang berumur di atas 45 thn, walau demikian bagi mereka yang dibawah usia tersebut bisa saja mengalaminya.

"Ada sekian banyak keadaan yg mempercepat OA, contohnya kegemukan atau mereka yang sering beraktivitas dengan bertumpu terhadap lutut seperti olahragawan," kata dr.Ade.

Gejala klinis radang sendi antara lain rasa nyeri bertambah kalau lakukan kegiatan, sendi jadi kaku, timbulnya bengkak, & di tengah malam serangan rasa nyerinya makin terasa.

Hingga kini radang sendi benar-benar belum bisa disembuhkan, walau demikian menurut dr.Ade tingkat serangan perburukannya sanggup diperlambat. "Penyakit ini ada grade keparahannya dari satu hingga empat. Dgn sekian banyak kiat dapat dihambat supaya tak menjadi grade yg lebih tinggi," tuturnya.

Dirinya menuturkan, penanganan OA ditujukan utk menghilangkan nyerinya maka pasien mampu melakukan aktifitas normal. Diluar itu, pasien diwajibkan jalankan latihan memperkuat otot-otot disekitar sektor sendi yg sakit.

Ada sekian banyak metode penanganan radang sendi, dapat tanpa obat, khususnya terhadap nyeri yg ringan, contohnya mengistirahatkan sendi, mengompres bidang yang terasa nyeri, sampai latihan fisik & memakai fasilitas bantu.

Sementara itu, pemakaian obat antinyeri yang berupa obat yang diminum, baik obat antinyeri ataupun pelumas sendi, ditujukan pada radang sendi yang telah lama ataupun kronik.

"Untuk terapi memakai obat, pasien pun dapat lakukan injeksi, baik obat antinyeri yg dikombinasikan steroid, ataupun antiiflamasi. Kelebihan dari injeksi merupakan bersifat lokal cuma titik nyeri," ujarnya.

Suntikan antiinflamasi atau pula memblokir saraf nyeri benar-benar sanggup memberikan hasil yg serentak. Pasien tak lagi merasakan nyeri & mampu beraktivitas lagi. Manfaat yang lain yakni bakal mempertebal tulang rawan yg menipis.

Meski begitu, menurut dr.Ade tak seluruhnya pasien radang sendi boleh melaksanakan suntikan steorid. "Pada pasien osteoporosis atau yg telah menggunakan steorid jangka panjang tak disarankan. Diluar itu, perbuatan ini tak mampu mengatasi perubahan wujud kepada tulang atau meneruskan ligamen. Untuk itu tetap dibutuhkan sebuah operasi,"jelasnya.

0 komentar

Posting Komentar