Suntikan Steroid Menghilangkan Nyeri Sendi Lutut

Suntikan Steroid Menghilangkan Nyeri Sendi Lutut - Kerusakan tulang rawan mampu berlangsung terhadap sektor lutut. Jikalau dibiarkan, kerusakan itu dapat makin parah & memunculkan radang sendi dengan gejala mutlakberupa kekakuan sendi & rasa nyeri hebat.

Suntikan Steroid Menghilangkan Nyeri Sendi Lutut

Yang menjadi faktor pendorong utama terjadinya serangan osteoartritis atau radang sendi yang terjadi pada lutut ialah obesitas dikarenakan sektor pada bagian kaki ini bertugas meringankan badan & menjalankan kegiatan sehari-hari. Penyakit ini serta diturunkan dengan cara genetik, terutama jikalau kerusakan terjadi di sendi tangan.

Radang sendi tak dapat disingkirkan, waktu demi waktu rasa nyeri condong semakin parah hal inilah yang biasanya membatasi kegiatan. Jikalau kondisi tetap memburuk, dokter bakal menganjurkan penggantian sendi dengan memakai sendi buatan.
Suntikan Steroid Menghilangkan Nyeri Sendi Lutut
Suntikan Steroid Menghilangkan Nyeri Sendi Lutut
Meskipun begitu, rata rata pasien radang sendi jarang yang ingin jalankan operasi. Salah satu perihal yang biasa dilakukan si pasien yakni meminum obat-obatan antiinflamasi dan melakukan injeksi steroid.

Steroid (kortikosteroid) merupakan jenis obat sintetis dimana amat sangat serupa dengan kortisol, hormon yang dengan cara alami diproduksi oleh kelenjar adrenal. Kortisteroid berlainan atau tidak sama dengan steroid yang biasa digunakan oleh para atlet dalam memperbesar ototnya.

Steroid dalam pengobatan ini bekerja bersama mengurangi inflamsi & menurunkan aktifitas system imun tubuh.

"Injeksi steroid termasuk juga yg paling ampuh saat ini dalam mengatasi rasa nyeri sendi di lutut. Tapi suntikannya cuma bisa bertahan hingga 3 bln & sesudah itu suntikan steroid diulang lagi untuk menghilangkan nyeri sendi lutut," kata dr.Mahdian Nur Nasution, spesialis bedah saraf dari Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta.

Meskipun suntikannya mesti diulang dengan cara berkala, tapi pasien tak perlu merasa khawatir lantaran dosis yang diberikan rendah.

"Dosis steroid maksimal 3 gr per kilogram berat tubuh. Seandainya pasien kira-kira mempunyai berat tubuh 70 kilogram, dia masihlah boleh memperoleh210 gr. Sementara satu kali suntikan cuma kurang lebih 10 miligram, hingga 21 suntik," ujar Mahdian.

Beliau mengungkapkan, suntikan steroid telah sejak lama digunakan oleh dokter, tapi dulu dosisnya lumayan tinggi. "Dahulu tak disuntik ke pusat sakitnya maka dosisnyamesti besar, waktu ini beda," ujarnya.

Walau begitu, dalam laman WebMD disebutkan, suntikan steroid tak bakal dapat lagi meringankan bila kerusakan sendi telah terlampau parah. Selain itu bagi pasien yang dapat berpotensi mengalami perdarahan ataupun sedang mengonsumsi obat antikoagulan suntikan jenis ini juga tidak bisa manjadi rekomendasi.

Terapi baru

Mahdian memaparkan, sebenarnya disaat ini telah ada terapi pengobatan untuk nyeri yang lebih efektif. Contohnya dalam kasus radang sendi terhadap lutut, dilakukan terapi radiofrekuensi ablation. Maksud dari terapi tersebut yakni memutus pengiriman rangsangan nyeri lewat saraf tersebut.

"Memang terapi radiofrekuensi ini tak menghilangkan sumber sakitnya, namun lututnya tak sakit lagi. Terapi ini cuma menahan nyeri saja & penyakitnya diobati melalui cara lain. Contohnya seandainya cairan sendinya menyusut sehingga dapat disuntikkan cairan sintetis," jelasnya.

Terapi radiofrekuensi mempunyai keunggulan rasa bebas nyeri sanggup bertahan s/d dua thn & terapinya non-invasif. Walaupun begitu biayanya benar-benar jauh lebih mahal di bandingkan dgn suntikan steroid.

0 komentar

Posting Komentar