Drug Therapy Problem, Contoh dan Pengatasan

Drug Therapy Problem, Contoh dan Pengatasan - Dalam kuliah anda diberi informasi tentang 5 kebutuhan pasien akan obat dan 8 hal tentang drug therapy problems. Pertanyaan: Sebutkan 5 kebutuhan akan obat dan 8 hal tentang drug therapy problems dan berikan beberapa contoh penyebab terjadinya masing-masing hal tersebut! Bagaimana pula pengatasan masalah tersebut?

JAWABAN:
• 5 kebutuhan pasien akan obat :

  1. Pasien mempunyai indikasi yang sesuai dengan tiap obat yang diberikan 
  2. terapi obat yang efektif (dosis tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar)
  3. terapi obat yang aman (tidak muncul ADR)
  4. pasien patuh/ bersesuaian dengan terapi obat dan segala aspek terapi yang diperolehnya (dilihat dari perkembangan penyakitnya setelah menjalani terapi).
  5. - pasien telah memperoleh terapi yang diperlukan untuk indikasi penyakit yang belum ditangani. (dilihat dari tanda dan gejala penyakit pasien yang belum diobati).
• 8 hal tentang drug therapy problem, contoh & pengatasan:
  1. Indikasi yang tidak diberi terapi. Pasien memerlukan terapi obat untuk indikasi spesifik tetapi pasien tidak memperolehnya. Contoh: terapi profilaksis sebelum operasi (dengan menggunakan antibiotik)
  2. Pemilihan obat yang tidak tepat. Obat yang diberikan pada pasien tidak efektif atau toksik. Contoh: penderita asma menggunakan asetosal. Asetosal akan memperparah asma. Solusi: asetosal sebaiknya tidak digunakan, diganti dengan obat lain yang berefek sama dengan asetosal atau jiak tetap menggunakan asetosal perlu dilakukan monitoring.
  3. Dosis subterapi. Dosis yang diterima pasien terlalu kecil. Contoh: perhitungan dosis keliru, frekuensi pemakaian tidak tepat, atau rute penggunaan tidak tepat. Solusi: dilakukan penyesuaian dosis.
  4. Dosis berlebihan. Dosis yang diterima pasien terlalu besar. Contoh: perhitungan dosis keliru, frekuensi pemakaian yang kurang tepat, atau lama pemakaian tidak tepat. Solusi: dilakukan penyesuaian dosis.
  5. Pasien tidak memperoleh obat. Pasien tidak memperoleh obat atau tidak meminum obat. Berhubungan dengan kepatuhan pasien. Contoh: pasein memilih tidak memakai obat karena efek terapi tidak terasa, contohnya pasien hipertensi. Solusi : lakukan monitoring atau follow-up untuk melihat kepatuhan pasien, bisa dilihat dari outcomes terapi setelah pemakaian obat.
  6. Reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD). Pasien memperoleh suatu kondisi sebagai akibat reaksi obat yang tidak dikehendaki. Contoh: parasetamol berefek hepatotoksik, untuk orang normal dengan dosis terapi biasanya tidak bermasalah. Tetapi untuk orang yang kekurangan enzim tertentu dalam hati atau alkoholik berat, akan beresiko terjadinya efek hepatotoksik.
  7. Interaksi obat. Problema medik dapat timbul sebagai hasil interaksi antara obat dengan obat, makanan, nutrisi, minuman, penyakit, dan bahan dari lingkungan. Contoh: Interaksi antibiotik dengan antasida, dimana penggunaan antasida akan mengurangi absorpsi dari antibiotik. Solusi: Antasida diberikan sebelum antbiotik dan diberi selang waktu minimal 2 jam.
  8. Pasien memperoleh obat tanpa ada indikasi. Pasien memperoleh obat tetapi pasien itu tidak mempunyai indikasi valid bagi obat tersebut. Contoh: anti histamin yang membuat mengantuk, sehingga diberi obat antingantuk. Seharusnya dicari anti histamin yang tidak membuat mengantuk.
    Drug Therapy Problem, Contoh dan Pengatasan
    Drug Therapy Problem, Contoh dan Pengatasan

Kebiasaan untuk Menjadi Apoteker yang Efektif

Untuk memulai praktek pelayanan kefarmasiaan, anda telah diberi informasi tentang 14 pertanyaan menyangkut kesiapan apoteker menjalankan profesinya. Selain itu, anda diberi informasi tentang 7 kebiasaan untuk menjadi apoteker yang efektif dalam melakukan pelayanan kefarmasian.

Pertanyaan:
a. Sebut dan beri keterangan 7 saja dari 14 pertanyaan di atas yang saudara anggap lebih penting dari yang lainnya!
b. Sebut dan beri keterangan 4 kebiasaan untuk menjadi apoteker yang efektif dari 7 kebiasaan yang saudara anggap mempunyai peranan yang lebih besar dari lainnya dalam rangka kesuksesan praktek pelayanan kefarmasian.

JAWABAN:
a.
  1. apakah anda mempunyai keinginan besar tehadap pasien dan profesi anda? Farmasis mempunyai komitmen 100% pada profesi dan pasien, keinginan kuat untuk menolong orang lain dan membuat hubungan baik dengan rekan sejawat dan sesama farmasis.
  2. apakah anda tahu siapa diri anda dan apakah anda mempunyai dukungan di tempat anda? Farmasis perlu memiliki dukungan pribadi dan profesional yang menjadi dasar kepercayaan diri dan kekuatan baru. Diperlukan suatu jaringn untuk mendapatkan dorongan dan mendiskusikan pendapat baru.
  3. dapatkah anda mengatakan pada orang lain apa yang anda lakukan? Visi dan misi yang jelas dan dibutuhkan comunication skill dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh semua orang.
  4. apakah anda mempunyai keberanian untuk bertindak? Mengubah visi dari profesi dan kesempatan untuk mewujudkan dalam dunia nyata adalah sesuatu yang sulit dilakukan, kemauan saja tidak cukup harus ada keberanian untuk bertindak.
  5. sudahkah anda belajar dari kesalahan? Kesalahan adalah pengalaman yang berharga. Sukses datang dengan belajar dari pengalaman.
  6. apakah anda melihat gelas kaca itu sebagai setengah kosong atau setengah penuh? Farmasis harus menjadi pemikir yang independen yang melihat kesempatan dan perubahan sebagai hal positif. Mereka harus optimis.
  7. Maukah anda memulai dengan hal-hal kecil? Farmasis dapat memulai pelayanan kefarmasian secara sederhana dan mengembangkannnya. Hal-hal kecil dapat tumbuh menjadi perubahan besar, dibutuhkan waktu bagi farmasis untuk berfikir dan keluar dari tradisi lama. (pendapat bisa berbeda, silakan teman-teman untuk berpendapat lain)
b. jadilah proaktif
Gunakan 4 anugrah manusia yang fundamental (kesadaran diri, imajinasi, hati nurani dan kemauan yang independen) untuk memilih tingkah lakumu.

berfikirlah untuk kepentingan kedua belah pihak
Farmasis belajar bagaimana untuk bernegosiasi tentang persetujuan win-win dengan outcome yang menguntungkan kedua belah pihak untuk mencapai hubungan positif jangka panjang.

sinergis
Sinergis adalah sebuah pokok dari kepemimpinan yang terpusat pada prinsip. Sinergis memerlukan 4 anugrah unik manusia, kemampuan komunikasi untuk menunjukkan empati, motivasi dibalik tingkah laku win-win.

pertajam gergaji
Farmasis perlu untuk menjaga, meningkatkan, dan memperbaharui 4 dimensi bawaan mereka (fisik, mental, sosial atau emosional, spiritual) dengan cara bijaksana dan seimbang supaya dapat menjaga dan meningkatkan kemampuan untuk melakukan pekerjaannya.
(pendapat bisa berbeda, silakan teman-teman untuk berpendapat lain)

0 komentar

Posting Komentar